ANALISIS KOMPARASI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO (LKM) DALAM PENYALURAN KREDIT MIKRO MENURUT PREFERENSI USAHA MIKRO DI KOTA SEMARANG
Abstract
AbstractThe existence of Micro Finance Institution (MFI) can not be separated from the development of micro enterprises. The limited access to financing sources faced by micro-enterprises is due to their reliance on informal sources of finance. Micro-enterprises only earn 22.14 percent of working capital from formal microfinance institutions. This study aimed to analyze the comparison between micro credit channeled by MFIs such as KSP / USP, BPR, BMT and micro credit preferences of micro enterprises in Semarang. The analytical tool used in this study was MANOVA analysis, to find the difference in preference between microcredit channeled by MFIs such as KSP / USP, BPR, BMT consisting of credit procedures, interest rate, and collateral. Based on the results of MANOVA data processing, credit and collateral procedure variables significantly had different preferences among MFIs such as KSP / USP, BPR, and BMT. It means that micro businesses consider credit and mortgage procedures more than interest rates. KSP / USP had a special quality in easy credit procedures and BMT was in low interest rate (revenue sharing). Otherwise, the BPR did not have a special quality, it operates like any other bank as usual. Keberadaan Lembaga Keuangan Mikro (LKM) tidak lepas dari perkembangan usaha mikro. Keterbatasan akses sumber pembiayaan yang dihadapi oleh usaha mikro disebabkan mereka bergantung pada sumber pembiayaan informal. Usaha mikro hanya memperoleh 22,14 persen modal kerja dari lembaga keuangan mikro formal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan antara kredit mikro yang disalurkan oleh LKM seperti KSP / USP, BPR, BMT dan preferensi kredit mikro usaha mikro di Kota Semarang. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis MANOVA, untuk menemukan perbedaan preferensi antara kredit mikro yang disalurkan oleh LKM seperti KSP / USP, BPR, BMT yang terdiri dari prosedur kredit, suku bunga, dan agunan. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan MANOVA, variabel prosedur kredit dan agunan secara signifikan memiliki preferensi berbeda antara LKM seperti KSP / USP, BPR, dan BMT. Artinya usaha mikro lebih mempertimbangkan prosedur kredit dan agunan daripada suku bunga. KSP / USP memiliki kualitas khusus dalam prosedur kredit yang mudah dan BMT memiliki kualitas khusus dengan tingkat bunga rendah (revenue sharing). Jika tidak, BPR tidak memiliki kualitas khusus, ia beroperasi seperti bank lain seperti biasa.