STRATEGI PEMERINTAH KOTA LHOKSEUMAWE DALAM PEMBINAAN KOPERASI (Studi dinas perindustrian perdagangan dan koperasi Kota Lhokseumawe)

Abstract

Penelitian ini di dasarkan masih banyaknya koperasi tidak aktif daripada koperasi aktif yang tersebar di 4 kecamatan dalam Kota Lhokseumawe dengan jumlah koperasi hingga pada tahun 2018 sebanyak 300 unit koperasi dengan kategori Koperasi Aktif sebanyak 127 unit koperasi dan Koperasi Tidak Aktif sebanyak 125 unit koperasi termasuk 48 unit koperasi yang telah dibubarkan. Namun, pemerintah telah merancang berbagai program untuk membina koperasi yang tidak aktif menjadi koperasi aktif sehingga dengan kasus tersebut pembinaan yang selama ini berjalan belum dilaksanakan dengan maksimal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan mendeskripsikan strategi dan kendala pembinaan koperasi di Kota Lhokseumawe. Penelitian ini menggunakan metode Kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif analisis. Teknik pengumpulan data dilakukan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis dengan model menggunakan teknik purpasive. Hasil penelitian menunjukkan bahwa startegi Pembinaan Koperasi di Kota Lhokseumawe dilakukan  dengan memberikan arahan atau konsultasi dengan melakukan Penilaian Kesehatan Koperasi, Pembinaan, Pelatihan Manajemen Koperasi dan kunjungan ke lapangan secara langsung. Namun kendala yang dihadapi dalam pembinaan koperasi yakni keterbatasan sumber daya baik dari segi sumber daya manusia maupun anggarannya. Rekomendasi penelitian, Pemerintah Kota Lhokseumawe perlu menguatkan koordinasi antar Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Lhokseumawe hingga Pemerintah tingkat Gampong dengan melakukan sosialisasi dan meningkatkan sumber daya manusia maupun anggaran serta merevitalisasi Dekopinda dalam menguatkan langkah-langkah strategis dalam pengembangan koperasi sebagaimana yang telah diatur oleh Undang-Undang