Analisis Pengaruh Kesehatan Keuangan Bank Terhadap Kontribusi Sosial Bank Umum Syariah Indonesia

Abstract

Pertumbuhan perbankan syariah pasca diterbitkannya Undang-undang Nomor 10 tahun 1998 sangat signifikan, yang sebelumnya hanya ada satu bank syariah yaitu BMI pada tahun 1992. Menjamurnya bank-bank syariah di tengah-tengah masyarakat muslim di Indonesia diharapkan mampu memberikan perubahan yang signifikan terhadap permasalahan yang melanda masyarakat Indonesia yaitu kemiskinan dan berbagai macam kesenjangan sosial lainnya. Dengan demikian, sebagai perbankan yang berbasis Islam, tentu seharusnya bank syariah memberikan keseimbangan antara prestasi bank syariah dalam hal ini diketahui melalui tingkat kesehatan bank syariah dengan kontribusi sosial. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi kesehatan keuangan bank syariah, kondisi kontribusi sosial bank syariah dan menganalisis keterpengaruhan antara kesehatan keuangan bank syariah dengan kontribusi sosial bank syariah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kuantitatif. Objek penelitian ini adalah 3 (tiga) bank umum syariah yaitu Bank Muamalat Indonesia (BMI), Bank Syariah Mandiri (BSM) dan Bank Mega Syariah Indonesia (BMSI). Periode penelitian ini selama 7 (tujuh) tahun dari tahun 2004 sampai 2010. Melalui analisis deskriptif diketahui bahwa secara umum kesehatan bank syariah dalam kondisi sehat dengan BMI mendapat nilai kredit tertinggi sebesar 97,14 selanjutnya BMSI dan BSM mendapat nilai kredit 89,31 dan 85,48. Sedangkan kontribusi sosial bank syariah secara umum dalam kondisi cukup baik, BSM mendapat nilai kredit tertinggi sebesar 71,85 selanjutnya BMSI dan BMI dengan masing-masing nilai kredit sebesar 68,35 dan 68,07. Analisis data yang digunakan adalah analisis regresi data panel dengan 3 (tiga) metode pendekatan yaitu Pooled Ordinary Least Squares (PLS), Fixed Effect Methode (FEM) dan Random Effect Methode (REM). Melalui pemilihan model dengan Chow Test dan Hausman Test dihasilkan model yang paling efektif adalah metode PLS. Berdasarkan metode PLS dilakukan uji t, diketahui bahwa variabel independen (kesehatan keuangan bank syariah) tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (kontribusi sosial bank syariah) berdasarkan t-statistik 1,80 < t-tabel 2.09 pada tingkat signifikansi  = 5%. Koefesien determinasi R2 menunjukkan bahwa variabel independen kesehatan keuangan bank syariah mampu menjelaskan variasi kontribusi sosial bank syariah sebesar 14% sisanya sebesar 86% dijelaskan oleh variabel lain (error term) yang tidak dimasukkan didalam persamaan model ini.