Hubungan Bahasa Arab Dan Ekonomi Islam

Abstract

Fungsi bahasa Arab sebagai bahasa Ekonomi islam ditandai dengan terjadinya krisis ekonomi yang melanda dunia akhir-akhir ini membuat perhatian masyarakat untuk melirik pengembangan ekonomi dan perbankan dengan sistem syari’ah. Bahkan di Indonesia, hampir-hampir tidak ada bank yang tidak membuka bank syari’ah. Hal ini memberi efek kepada perkembangan dan pertumbuhan kosa kata Arab (mufradat)baru yang berhubungan dengan perekonomian dan perbankan. Maka populerlah istilah mudharabah,muamalah, baitul mal, qardhul hasan,  shadaqah, zakat, infaq, waqaf, dan sebagainya. Semua kosa kata ini berbahasa Arab yang harus dipahami maksud dan konteks pemakaiannya oleh para pelajar/mahasiswa agar tidak ketinggalan zaman dan buta makna. Dengan demikian, gengsi bahasa Arab terus berkembang ke arah yang positif dan modern, karena menjadi bahasa pergaulan antar masyarakat, kaum terpelajar dan lain-lain. Kegiatan mempelajari al Quran dan bahasa Arab ini amat diperlukan guna lebih memahami makna ekonomi Islam itu sendiri. Ayat-ayat qawliyyah berasal dari bahasa Arab sehingga kita mesti menguasai bahasa Arab terlebih dahulu agar lebih sempurna menuntut ilmu ekonomi Islam tersebut sebab bagaimana mungkin kita bisa dianggap ahli ekonomi Islam sementara kita tidak menguasai bahasa asal yang digunakan dalam mengkaji ekonomi Islam itu. Sumber pemahaman tentang ekonomi Islam tentu berasal dari al Quran dan Hadist.