MODEL KETERPADUAN PEMBELAJARAN SAINS DALAM KURIKULUM 2013

Abstract

Kurikulum 2013 memiliki beberapa perubahan, diantaranya terwujud pada proses pembelajaran di sekolah menengah dengan sistem tematik terpadu. Peserta didik cenderung mempelajari sains sebagai produk penghafalan konsep. Akibatnya sains sebagai proses, sikap, dan aplikasi jarang tersentuh dalam pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran sains terpadu di Indonesia terhambat pada kurangnya kompetensi yang dimiliki oleh guru sains. Oleh karena itu, muncullah beberapa pertanyaan penulis diantaranya: (1) model keterpaduan apakah yang cocok diterapkan pada pembelajaran sains di kurikulum 2013?; (2) bagaimanakah cara meningkatkan kompetensi guru sains terpadu di Indonesia?. Pembelajaran sains di SMP sesuai dengan Permendiknas No. 22 tahun 2006 dilakukan secara terpadu. Kunci dari kegiatan pembelajaran sains terpadu terletak pada kompetensi guru, bagaimana seorang guru mampu mengelola dan mengorganisir kegiatan yang dapat memfasilitasi kegiatan belajar peserta didik. Pembelajaran sains terpadu pada kurikulum 2013 sebaiknya menggunakan salah satu model keterpaduan menurut Fogarty yaitu model shared agar peserta didik mempelajari materi kajian sains secara menyeluruh dan menguasai kompetensi pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Latar belakang pendidikan guru sains yang masih terpisah-pisah dari masing-masing mata pelajaran sains dapat diatasi dengan adanya team teaching dan pemerintah mengadakan pelatihan atau pendidikan tambahan pada guru sains yang sudah terjun di lapangan. Kata kunci: Guru, Kompetensi, Kurikulum, Pembelajaran, Sains Terpadu