QUR'AN JOURNALING: METODE TADABBUR TEMATIK SEBAGAI PROSES TERBENTUKNYA SIKAP ILMIAH

Abstract

Tujuan penulisan ini untuk menganalisis ayat Al Qur'an ditinjau dari sudut pandang sains, dalam hal ini dipilih QS. Al-Mu'minun ayat 12-14. Tadabbur ayat menjadi salah satu upaya pemerolehan pengetahuan secara mendalam. Pemerolehan pengetahuan berkaitan dengan kemampuan kognitif, yang kemudian memberikan kontribusi terhadap pembentukan sikap ilmiah. Qur'an Journaling membantu seseorang untuk mentadabburi ayat secara mendalam dan menyeluruh. Pada dasarnya Qur'an Journaling bukan diterapkan untuk tadabbur tematik. Namun, seiring dengan kebutuhan pembelajaran yang meningkat, Qur'an Journaling bisa dikembangkan secara tematik. Qur'an Journaling tematik ini terdiri atas beberapa komponen, yaitu: 1) ayat Al-Quran; 2) terjemah ayat; 3) kosakata baru; 4) tematik sains dan ayat Al-Qur'an; 5) refleksi; dan 6) doa.  Komponen-komponen tersebut mengantarkan seseorang pada pendalaman ayat yang lebih bermakna bahkan memungkinkan pada terjadinya perubahan sikap.  QS. Al-Mu'minun ayat 12-14 merupakan ayat tentang proses kejadian terbentuknya manusia. Sejatinya manusia hanyalah dzat yang awalnya tidak berdaya dan tidak berharga, kemudian Allah menjadikan manusia menjadi bentuk yang paling sempurna. Ayat ini menjelaskan kejadian demi kejadian pembentukan manusia secara detail, seperti yang sudah dikemukakan oleh para ilmuwan. Setelah mendalami ayat tersebut, maka tak sepantasnya manusia merasa sombong atas semua yang dimilikinya. Semakin banyak mengetahui, sikap seseorang hendaknya semakin bijaksana