Pengaruh manajemen stres (authogenic training )terhadap penurunan stres dan kemampuan dalam menerapkan role play komunikasi terapeutik pada mahasiswa DIII Keperawatan UNUSA

Abstract

Pendidikan tinggi pada dewasa ini terutama di bidang Keperawatan dituntut untuk mengeluarkan lulusan yang memiliki kemampuan bukan hanya di bidang kognitif, tetapi juga afektif dan psikomotor.Menurut Nursalam & Ferry (2008) perguruan tinggi harus bisa membekali peserta didiknya dengan attitude, knowledge, skill dan insight sehingga menciptakan lulusan perawat yang berkualitas dan memiliki daya saing yang tinggi.Tuntutan yang tinggi kepada mahasiswa, seringkali menyebabkan timbulnya stress.Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh Manajemen Stress (Autogenic Training) terhadap penurunan stress dan kemampuan dalam menerapkan Role Play Komunikasi terapeutik pada mahasiswa DIII keperawatan di UNUSA Surabaya. Desain penelitian yang digunakan yaitu analitik observasional, sedangkan pendekatan  yang digunakan yaitu dengan tehnik cross sectionalPenelitian ini menggunakan rancangan penelitian quasi eksperimentaldesign (pre-post test control group design). Populasi dalam penelitian ini mahasiswa DIII Keperawatan semester 3 sebanyak 56, sampel penelitian sebagian mahasiswa sebanyak 49. Teknik pengambilan sampelsimple random sampling.Variabel independen manajemen stress (Autogenic Trining) , variabel dependen penurunan stress, kemampuan kognitif, kemampuan afektif dan kemampuan psikomotor keluarga. Analisis data dengan mann whitney dan wilxocon Analisis uji Mann Whitney  signed ranks test  didapatkan nilai p (0.000)< α (0,005) maka ada pengaruh pemberian managemen stress (autogenic training) terhadap penurunan tingkat stress dan kemampuan responden dalam menerapkan role play komunikasi terapeutik. Pemberian manajemen stress (autogenic stress)  memiliki pengaruh pada penurunan stress daan kemampuan mahasiswa dalam menerapkan role play komunikasi terapeutik. Disarankan adanya pelatihan lebih banyak lagi agar mahasiswa lebih terampil dalam menerapkan komunikasi terapeutik