FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN PEGIRIAN KECAMATAN SEMAMPIR KOTA SURABAYA

Abstract

AKI dan AKB merupakan salah satu indikator untuk mengetahui status kesehatan masyarakat. Air Susu Ibu (ASI) eksklusif merupakan upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan AKB. ASI merupakan makanan pertama untuk bayi yang dapat memenuhi kebutuhan nutrisi dalam enam bulan pertama kehidupan. Kebanyakan masyarakat Indonesia masih memberikan makanan tambahan kepada bayi usia 0-6 bulan. Padahal, keberhasilan pemberian ASI eksklusif berperan penting terhadap kelangsungan pemberian ASI pada bayi sampai usia 2 tahun. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai faktor yang berhubungan dengan perilaku pemberian ASI eksklusif. Penelitian ini merupakan penelitian observasional yang dilakukan di wilayah RT 06 RW 02 Kelurahan Pegirian Kecamatan Semampir Kota Surabaya pada bulan Januari 2018. Data yang digunakan merupakan data sekunder dari kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) Mahasiswa FKM Universitas Airlangga. Subjek penelitian merupakan wanita usia subur (WUS) berusia 15-49 tahun yang telah menikah dan pernah memiliki anak. Data yang digunakan merupakan data status bekerja, tingkat pendidikan, serta pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu terkait ASI eksklusif. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara status bekerja (p value 0,958) dan tingkat pendidikan (p value 0,753) dengan perilaku pemberian ASI eksklusif. Ada hubungan antara pengetahuan (p value 0,008) dan sikap (p value 0,047) dengan perilaku pemberian ASI eksklusif. Kesimpulan yang didapatkan adalah terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan dan sikap dengan perilaku pemberian ASI eksklusif. Hal tersebut terjadi karena pengetahuan akan membentuk sikap, kemudian sikap akan membentuk perilaku untuk memberikan ASI eksklusif.