KEMATANGAN EMOSIONAL SISWA BERTUNANGAN

Abstract

Tulisan ini mengkaji psikologi anak usia dini yang sudah dipertunangkan oleh orang tuanya pada usia dini karena alasan tako’ sangkal. Tako’ sangkal ini adalah salah satu mitos yang sangat diyakini oleh masyarakat di Kecamatan Pragaan Kabupaten Sumenep Madura. Hasil dari kajian ini adalah bahwa psikologi anak yang bertunangan di kecamatan Pragaan, sebagian remaja mampu mengatasi transisi ini dengan baik, namun beberapa remaja bisa jadi mengalami penurunan pada kondisi psikis, fisiologis, dan sosial. Beberapa permasalahan remaja yang muncul biasanya banyak berhubungan dengan karakteristik yang ada pada diri remaja. Perkembangan identitas partisipan yang mengalami pertunangan di masa muda, menjadi relatif lambat. Beberapa tugas perkembangan remaja yang nampaknya belum mampu dicapai dengan baik oleh beberapa partisipan diantaranya adalah, mampu mencapai peran sosial sebagai pria atau wanita. Siswa yang berstatus sebagai pelajar yang sedang bertuangan beberapa diantaranya belum mempunyai kematangan emosional. Siswa yang seharusnya mempunyai kewajiban sebagai pelajar dituntut utuk mampu mempersiapkan karir dan kehidupan pernikahan. Dalam hal ini beberapa partispant yang memjadi subjek dalam penelitian ini dipersepsikan pertunangan dini yang sudah menjadi tradisi dapat menghambat tugas-tugas perkembangan remaja pada umumnya.