Hamzah Fansuri: Mystical Quest Of A Controversial Sacred Bird From Nusantara

Abstract

Sufisme adalah elemen sentral dalam sejarah tradisi Islam. Namun demikian, sudut pandang teologisnya yang menguraikan dimensi religiusitas ke dalam dan lebih memilih cara hidup asketik telah sering menjadi subjek kritik terutama dari para ulama yang berorientasi syariah. Salah satu tokoh berpengaruh mereka dari kepulauan Nusantara adalah Hamzah Fansuri, seorang mistikus kontroversial yang diperdebatkan tempat kelahiran yang sangat dikritik oleh lawan seusianya, Nuruddin ar-Raniri. Sejumlah karya-karyanya kemudian dimusnahkan karena dituduh mengungkap aspek menyimpang dari Islam karena sebagian dari pertengkaran yang agak politis daripada teologis. Alih-alih bertujuan untuk mempertahankan teologi mistiknya, makalah ini berupaya untuk memperjelas kesalahpahaman yang kuat pada ajarannya dengan membedakan. dia dengan mistik Islam yang sangat terkenal, Ibn Arabi kepada siapa dia sering dikaitkan, dan sama-sama melalui kategorisasi pada pengalaman mistik yang disediakan oleh Schimmel (2011). Penggunaan metaforisnya tentang burung suci dan beberapa karya luar biasa lainnya namun terbatas tetap utuh setelah penipisan juga akan dieksplorasi untuk menunjukkan posisi teologisnya di antara para Sufi lainnya. Sebagai kesimpulan, saya berpendapat bahwa dia tidak mengecualikan unsur pribadi kemanusiaan atau dia mengabaikan peran syariah dalam merumuskan cara-cara untuk mencapai persatuan mistis.