Ranggawarsita And Javanese Sufisme: A Study On Bagus Burham’s Thought On Javanese Islam Culture (1823-1870)
Abstract
Perkembangan Kesusasteraan Jawa tentunya tidak terlepas dari peran para pujangga yang berkembang pada awal Abad ke-18 Masehi. Kebanyakan karya yang dihasilkan oleh para pujangga bertemakan tentang sosial. Isinya menggambarkan dinamika masyarakat Jawa saat itu. Tidak sedikit menghasilkan karya-karya yang bertemakan Islam, mengingat saat itu Islam menjadi suatu ciri identitas sosial masyarakat Jawa. Bagus Burham merupakan satu diantara banyak pujangga yang lahir dari kalangan Keraton Kartasura. Ia seorang pujangga sekaligus penyair dengan banyak karyanya yang bertemakan sosial dan agama. Karyanya tentang pandangan konsep Islam yang dikemukakan oleh Ranggawarsita dituangkan dalam Serat Wirid Hidayatjati & Serat Kalatidha yang membahas tentang konsep ‘’Islamisme Jawa’’ menurut versinya. Dari hasil pemikirannya kemudian berkembangnya suatu istilah bagi masyarakat Jawa yakni ‘’Islam Kejawen’’. Islam Kejawen merupakan suatu konsep yang pertama kali diperkenalkan oleh Ranggawarsita dengan mempersatukan konsep ke-Islam dan kejawaan. Sebab, kemunculan para pujangga juga seiring dengan munculnya kelompok ‘’kebatinan’’ Jawa. Ranggawarsita melalui karyanya berusaha untuk mengakomodirkan kelompok kebatinan yang dianggap sebagai kelompok sesat dan memberikan kesempatan bagi kelompok tersebut untuk memahami dan mengamalkan ajaran Islam menurut versinya. Hal ini menyebabkan ketokohan Ranggawarsita sangat dihormati bagi masyarakat khususnya kelompok kebatinan.Kata Kunci: Kejawen, Ranggawarsita, Islam, Sufi, Jawa