ANALISIS BIAYA SUMBERDAYA DOMESTIK USAHA PENGOLAHAN IKAN TERI NASI KERING
Abstract
Industri pengolahan ikan di Indonesia hingga saat ini belum memberikan kontribusi nilai tambah yang semestinya dalam pembangunan nasional. Tingkat pengusahaan sumberdaya perikanan di Indonesia yang rata-rata telah mencapai 62 persen, ternyata tidak diimbangi oleh kegiatan peningkatan nilai tambah secara sistematik melalui industri pengolahan hasil perikanan (Departemen Kelautan dan Perikanan, 2010). Oleh karena itu maka untuk memenuhi permintaan produk olahan hasil perikanan, khususnya ikan teri nasi kering (asin) baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri diperlukan transaksi yang tidak kecil dan melibatkan banyak tenaga kerja. perkembangan permintaan produk olahan perikanan, termasuk ikan teri nasi kering (asin) cukup prospektif. Namun demikian, usaha pengolahan ikan teri nasi kering (asin) ini memerlukan sumberdaya (modal, lahan, tenaga kerja dan lain-lain) yang tidak sedikit, sedangkan sumberdaya yang tersisa semakin terbatas sehingga harus diusahakan seefisien mungkin. Berdasarkan kondisi di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat pendapatan yang diperoleh dari pengusahaan pengolahan ikan teri nasi kering (asin) dan menganalisis tingkat keunggulan komparatif dan kompetitif pengusahaan pengolahan ikan teri nasi kering (asin) dengan menggunakan analisis Biaya Sumberdaya Domestik. Penelitian dilakukan di PT Kelola Mina Laut (PT KML). Metode analisis yang digunakan adalah analisis Biaya Sumberdaya Domestik (BSD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara finansial dan ekonomi, usaha pengolahan ikan teri nasi kering pada orientasi perdagangan promosi ekspor, menghasilkan pendapatan yang menguntungkan. Sedangkan untuk orientasi perdagangan antar daerah menghasilkan pendapatan yang merugikan. Hal ini dicerminkan oleh nilai pendapatan yang negatif. Sementara itu, secara ekonomi usaha pengolahan ikan teri nasi kering di PT KML untuk orientasi PE dan PAD menghasilkan pendapatan yang menguntungkan (nilai pendapatannya positif). Namun demikian, pendapatan ekonomi yang diperoleh oleh usaha pengolahan ikan teri nasi kering, untuk orientasi perdagangan promosi ekspor lebih besar daripada pendapatan finansial. Hal ini menunjukkan bahwa usaha pengolahan ikan teri nasi kering bila dipandang dari segi masyarakat secara keseluruhan (secara ekonomi), lebih menguntungkan daripada apabila dipandang dari segi individu yang terlibat langsung, dalam hal ini pengusaha ikan teri nasi kering, yaitu PT KML. Pendapatan ekonomi yang lebih besar disebabkan adanya perbedaan pada penerimaan dan total biaya yang dikeluarkan. Usaha pengolahan ikan teri nasi kering di PT KML memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif. Keunggulan komparatif dan kompetitif tertinggi diperoleh dari produksi ikan teri nasi kering untuk orientasi perdagangan promosi ekspor. Artinya jika dipandang dari segi masyarakat (secara ekonomi), maka usaha pengolahan ikan teri nasi kering lebih menguntungkan untuk diusahakan daripada dilihat dari segi individunya, yang dalam hal ini adalah pengusaha ikan teri nasi kering.