PENGARUH PENGGUNAAN KOLKISIN TERHADAP PERTUMBUHAN VEGETATIF TANAMAN SEDAP MALAM (Polianthes tuberose L.) DI DATARAN MEDIUM
Abstract
Tanaman hias sedap malam di daerah Bangil Pasuruan selama ini dikenal dengan ciri khas bunganya yang kecil namun harum. Upaya perbaikan kualitas dan upaya pengembangan bunga sedap malam di dataran medium terus dilakukan dengan menciptakan pertumbuhan tanaman yang lebih baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian kolkisin terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman sedap malam yang ditanam didataran medium kota Malang. Penelitian ini dilakukan secara eksperimen di kelurahan Cemorokandang, kecamatan Kedungkandang, Malang, yang memiliki ketinggian tempat 610 m dpl., pada bulan Mei sampai Nopember 2013. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok yang diulang tiga kali. dan terdiri dari dua faktor, faktor pertama adalah lama perendaman (W) : 3 jam (W1); 6 jam (W2); 9 jam (W3); dan 12 jam (W4). Faktor kedua adalah tingkat konsentrasi kolkhisin: 0 ppm (P0); 100 ppm (P1); 300 ppm (P2); dan 500 ppm (P3). Pengamatan dilakukan terhadap karakteristik pertumbuhan tanaman sedap malam pada fase vegetatif diantaranya meliputi panjang tanaman, jumlah daun, luas daun, jumlah anakan. Data hasil penelitian dianalisis dengan analisis sidik ragam sesuai dengan rancangan yang digunakan, dan jika terdapat pengaruh nyata dilanjutkan dengan Uji Jarak Duncan (DMRT) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh tingkat konsentrasi kolkisin dan lama perendaman secara umum tidak memberikan pengaruh nyata terhadap rerata panjang tanaman sedap malam, namun secara terpisah pemberian kolkisin pada tingkat konsentrasi 100 ppm hingga 500 ppm menghasilkan rerata panjang tanaman yang lebih tinggi dibanding tanpa pemberian kolkisin. Pengaruh tingkat konsentrasi kolkisin dan lama perendaman secara umum memberikan pengaruh nyata pada jumlah daun dan luas daun, dimana secara umum pada tingkat konsentrasi kolkisin 300 ppm dengan lama perendaman 6 jam dan tingkat konsnetrasi 100 ppm dengan lama perendaman 9 jam menghasilkan rerata jumlah daun dan luas daun yang lebih tinggi. Pengamatan terhadap jumlah anakan tanaman sedap malam menunjukkan pada tingkat konsentrasi 100 ppm dengan lama perendaman 9 jam dan pada konsentrasi 300 ppm dengan lama perendaman 9 dan 6 jam menghasilkan rerata jumlah anakan yang lebih banyak.