PENGARUH LAMA WAKTU TUNGGU (HOLDING TIME) TERHADAP KADAR VITAMIN C DAN MUTU ORGANOLEPTIK PADA MILKSHAKE ANTI ANEMIA
Abstract
Penyebab utama anemia kurang besi adalah karena konsumsi zat besi yang tidak cukup dan absorbsi zat besi yang rendah dari pola makanan yang sebagian besar terdiri dari nasi, dan menu yang kurang beranekaragam. Secara ideal untuk mengatasi masalah anemia kurang besi adalah dengan cara meningkatkan absorbsi zat besi dengan meningkatkan kualitas menu makanan, yaitu dengan memasukan daging ikan, ayam, atau bahan-bahan makanan yang banyak mengandung vitamin C. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh lama waktu tunggu (Holding Time) pada formulasi terbaik dari pembuatan Milkshake Anti Anemi untuk remaja putri terhadap kadar Vitamin C, dan mutu organoleptik. Hasil penelitian dari Nova Tantrin, 2015 telah didapatkan taraf perlakuan pembuatan Milkshake Anti Anemi terbaik yaitu pada perlakuan dengan komposisi jagung manis : kecambah kacang hijau : buah jambu biji merah (33% : 16% : 50%). Dari hasil formulasi terbaik tersebut dilanjutkan dengan penelitian untuk mengetahui pengaruh lama waktu tunggu terhadap kadar vitamin C, yaitu dengan lama waktu tunggu : 0 menit, 15 menit, 30 menit, 45 menit, 60 menit, menit dan 90 menit. Hasil penelitian menunjukan adanya penurunan kadar vitamin C pada waktu tunggu selama 90 menit yaitu sebesar 13%, dan lama waktu tunggu (holding time) berpengaruh terhadap berubahnya aroma dan rasa dari Milkshake Anti Anemi tersebut.