AKSESIBILITAS PETANI TERHADAP LEMBAGA KEUANGAN (Studi Kasus : Petani Desa Pakukerto Kecamatan Sukorejo)

Abstract

Penelitian ini dilakukan di Desa Pakukerto Kecamatan Sukorejo Kabupaten Pasuruan. Lokasi penelitian ditentukan secara purposiv dengan pertimbangan desa tersebut merupakan desa yang mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani dan luas area pertaniannya melebihi setengah dari luas wilayah pedesaan. Tujuan dari penelitian ini adalah 1). Mengetahui struktur permodalan petani desa Pakukerto, 2). Mengidentifikasi sumber-sumber permodalan yang ada di desa Pakukerto dan 3). Mengetahui aksesibilitas petani Desa Pakukerto terhadap lembaga keuangan. Penentuan sampel atau responden berpedoman pada pakar sampling bahwa untuk mendapatkan data yang representatif, sekurang-kurangnya adalah 10% dari populasi yang ada. Data dianalisis dengan metode Tabulasi data. Hasil tabulasi data ini dapat menjadi gambaran tentang hasil penelitian karena data-data yang diperoleh dari lapangan sudah tersusun dan terangkum dalam tabel-tabel yang mudah dipahami maknanya. Hasil Penelitian menunjukkan 1) Struktur permodalan petani desa Pakukerto terdiri dari modal sendiri sebanyak 34 responden atau 68% dan 16 responden atau 32% menggunakan modal sendiri ditambah modal pinjaman. 2) Sumber-sumber permodalan petani di desa Pakukerto antara Lain : Bank BRI, Bank BPR, Pegadaian, Kelompok Tani. Ada 3 jenis Bank BPR yang ada di kecamatan Sukorejo yaitu BPR Surasari Hutama dan BPR Sukorejo Makmur. 3) Aksesibilitas petani desa pakukerto terhadap lembaga keuangan cukup rendah. Petani desa Pakukerto lebih memilih meminjam ke Kelompok Tani daripada kepada Bank karena prosedur yang terlalu rumit dan adanya pandangan negatif bahwa bunga bank itu menjerat.