Ahmadiyah dan Kontroversinya Sejak Muncul di Indonesia Hingga Menjelang Reformasi 1998
Abstract
Emerging of religious movement or sect frequently caused controversy. This research discuss about Ahmadiyah movement. This research uses phenomenology method illustrates Ahmadiyah movement issued as non-Islam because of its controversial and deviate understanding that smudged, even humiliated Islam. Ahmadiyah movement is very systematic and controversial till caused flaming and refusal in an Islam society, not only Indonesia, but many countries with Muslim Majority call Ahmadiyah as a deviate understanding or sect. MUI also decided “fatwa haram” (forbidden) for Ahmadiyah. Minister of Religion Suryadarma Ali in SBY era proposed four options about Ahmadiyah, i.e. letting Ahmadiyah or dispersing it, grouping it as a religious sect, or they make new religion and get out from Islam. This case constitutes some unprotested phenomenon anymore.Keywords: deviate sect, Ahmadiyah controversy, fatwa Haram AbstrakMunculnya gerakan atau aliran dalam agama seringkali menimbulkan kontroversi, penelitian ini mengungkapkan tentang pergerakan Ahmadiyah. Penelitian dengan metode fenomenologi ini menggambarkan pergerakan Ahmadiyah yang dianggap bukan Islam karena kontroversi dan kesesatan fahamnya yang mencoreng bahkan menghina agama Islam. Gerakan Ahmadiyah sangat sistematis dan kontroversi, sehingga memicu gejolak dan penolakan dikalangan umat Islam tidak hanya Indonesia bahkan banyak negara yang mayoritas penduduknya penganut agama Islam menyebutkan Ahmadiyah adalah faham atau aliran sesat. MUI juga menegaskan fatwa Haram Ahmadiyah, menteri Agama Suryadarma Ali di era SBY mengajukan empat opsi tentang Ahmadiyah, yaitu membiarkan Ahmadiyah atau membubarkannya, menjadikannya sekte keagamaan, atau membuat agama baru dan keluar dari Islam, hal ini merupakan suatu fenomena yang tak terbantahkan lagi.Kata kunci: aliran sesat, kontroversi Ahmadiyah, fatwa Haram