ANTARA SAKRAL DAN PROFAN: ANALISIS KONSEP BUDAYA ATAS PENEMPATAN MAKAM KESULTANAN INDRAGIRI TERHADAP SUNGAI INDRAGIRI
Abstract
Makam merupakan salah satu bukti penting yang menunjukkan adanya perkembangan agama dan kebudayaan Islam di Nusantara di masa kesultanan, salah satunya berada di wilayah Kabupaten Indragiri Hulu, yang merupakan makam keluarga Kesultanan Indragiri. Makam kesultanan ini terletak di tiga lokasi yang berbeda: Komplek Makam Kota Lama di Kecamatan Rengat, Komplek Makam Japura di Kecamatan Lirik dan Komplek Makam Kota Rengat di Kecamatan Rengat Barat Provinsi Riau. Menjadi menarik, apabila ditinjau dari pemilihan dan penempatan lokasi makam, keseluruhannya berlokasi berdekatan dengan sungai atau Anak Sungai Indragiri Hulu. Hal ini kemudian menjadi penting untuk dilakukan pengkajian dan analisis dari sudut pandang arkeologi sejarah sebagai rumusan penelitian: bagaimana lokasi penempatan makam-makam Kesultanan Indragiri? Apa yang menjadi alasan atau landasan penempatan makam Kesultanan Indragiri? Pertanyaan tulisan ini selanjutnya diuraikan dan dianalisis dengan pendekatan metodologi arkeologi sejarah, sehingga menemukan muara hipotasa: bahwa sungai pada masa Kesultanan Indragiri menjadi sesuatu yang penting, sesuatu yang berfungsi sakral, juga sekaligus berfungsi profane.