PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS

Abstract

Rendahnya keterampilan berpikir kritis siswa pada kegiatan pembelajaran diakibatkan penggunaan model pembelajaran yang kurang tepat sehingga kurang merangsang siswa untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh model pembelajaran inquiry training terhadap keterampilan berpikir kritis siswa pada materi sistem pertahanan tubuh di Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Subang. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Untuk memperoleh data, digunakan instrumen berupa tes uraian melalui Pretest dan Postest, serta menggunakan lembar observasi guru. Populasi penelitian ini seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 1 Subang semester II tahun ajaran 2015/2016. Sampel yang digunakan 60 siswa, yakni sebanyak 31 siswa dari kelas X1 IPA 1 sebagai kelompok eksperimen dan sebanyak 29 siswa dari kelas XI IPA 2 sebagai kelompok kontrol. Pengambilan sample dilakukan dengan teknik Cluster Random Sampling. Uji hipotesis menggunakan uji statistik parametrik, menggunakan uji t independen untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran inquiry training terhadap kemampuan berpikir kritis siswa. Dari analisis data dapat disimpulkan bahwa: terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis pada kelas eksperimen yang menggunakan model inquiry training dengan kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Hal ini didukung juga dengan hasil n-gain yang menyatakan adanya peningkatan kemampuan berpikir kritis pada kelas eksperimen sebesar 0.3 (sedang) dan kelas kontrol sebesar 0.1 (rendah). Maka model pembelajaran inquiry training berpengaruh terhadap keterampilan berpikir kritis siswa. Peningkatan tersebut dikarenakan pada setiap fase model inquiry training memfasilitasi siswa untuk berpikir kritis. Kata Kunci : Model inquiry training, keterampilan berpikir kritis siswa