SKRINING FITOKIMIA DAN PEMBUATAN KRIM EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH PISANG AMBON (MUSA PARADISIACA L) UNTUK LUKA BAKAR

Abstract

Kulit buah pisang mengandung tanin. Tanin secara umum didefinisikan sebagai senyawa polifenol yang memiliki berat molekul cukup tinggi (lebih dari 1000) dan dapat membentuk kompleks dengan protein. Berdasarkan strukturnya, tanin dibedakan menjadi dua kelas, yaitu tanin terkondensasi (condensed tannins) dan tanin-terhidrolisiskan (hydrolysable tannins). Tanin digunakan untuk pengobatan luka bakar dengan cara mempresipitasikan protein dan karena ada daya antibakteri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas senyawa tanin dalam kulit buah pisang dibuat menjadi sediaan krim untuk mengobati luka bakar. Oleh karena itu, metode yang diambil adalah metode eksperimen. Kandungan kimia yang terdapat dalam kulit buah pisang adalah tannin, karena pada saat dilakukan uji skrining fitokimia terhadap filtrat terjadi perubahan warna saat ditetesi larutan FeCl3 yaitu berwarna hijau kehitaman. Perbandingan konsentrasi adepslanae pada 3 formula tidak berpengaruh terhadap warna, konsistensi dan homogenitas. Akan tetapi, berpengaruh pada aroma, daya sebar dan daya lekat. Dari uji daya sebar dapat dilihat bahwa F1 memiliki daya sebar yang lebih baik dibandingkan F2 dan F3. Selanjutnya pada uji daya lekat, F2 memiliki kemampuan melekat lebih kuat. Selain itu pada ketiga formula memiliki pH yang sama yaitu 6 dan menunjukan bahwa ke 3 formula sesuai dengan pH kulit. Kata kunci : Krim, Kulit buah pisang, Luka bakar