EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ANEMIA PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISA DI RUMAH SAKIT UMUM KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2018

Abstract

Gagal ginjal kronik adalah kerusakan ginjal selama 3 bulan atau lebihdisebabkan oleh abnormalitas struktural atau fungsional dengan atau tanpa penurunan laju filtrasi glomerulus. Terapi gagal ginjal kronik yang banyak digunakan adalah hemodialisa. Dampak dari pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisa salah satunya adalah anemia. Anemia pada gagal ginjal kronik muncul ketika kreatinin turun kira-kira 40ml/menit. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pola penggunaan obat anemia serta evaluasi penggunaan obat anemia pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa berdasarkan empat aspek ketepatan yaitu tepat pasien, tepat indikasi, tepat obat dan tepat dosis. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pengumpulan data secara retrospektif pada rekam medik pasien di RSUD Kabupaten Tangerang periode Januari-Desember 2018. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola penggunaan obat anemia pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa yaitu jenis terapi tunggal (74%) dan terapi kombinasi (26%). Sedangkan obat yang digunakan adalah epoetin alfa, transfusi prc, asam folat dan vitamin B12. Evaluasi penggunaan obat anemia pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa yaitu tepat pasien (100%), tepat indikasi (100%), tepat obat (96%) dan tepat dosis (100%).