FORMULASI DAN EVALUASI FISIK SEDIAAN TABLET ALLOPURINOL MENGGUNAKAN PATI SINGKONG (Manihot esculenta Crantz) SEBAGAI BAHAN PENGIKAT
Abstract
Salah satu sumber pati adalah pati singkong. Dalam kondisi panas, gel masih memiliki kemampuan mengalir yang flexibel dan tidak kaku. Berdasarkan hal tersebut peneliti melakukan penelitian menggunakan pati singkong sebagai pengikat secara granulasi basah dengan menggunakan allopurinol sebagai model obat.Mengetahui pengaruh perbedaan konsentrasi pati singkong terhadap fisik sediaan tablet allopurinol dan mengetahui konsentrasi yang paling baik pada formulasi tablet allopurinol.Pati singkong dibuat menjadi mucillago amily pada suhu 40°C selama ± 5 menit sampai terbentuk cairan berwarna putih bening seperti lem. Variasi konsentrasi pati singkong yang digunakan sebagai pengikat yaitu (F2) 7%, (F3) 9%, (F4) 13%, (F5) 15%, dan (F6) 17%. Uji preformulasi berupa laju alir, sudut diam, indeks kompresibilitas, kadar air dilakukan terhadap massa granul sebelum dicetak menjadi tablet. Setelah dicetak menjadi tablet dilakukan evaluasi tablet yaitu uji kekerasan, waktu hancur, kerenyahan, dan keseragaman bobot.Pati singkong dapat digunakan sebagai bahan pengikat pada formulasi tablet allopurinol. Hasil uji preformulasi granul memenuhi syarat untuk semua formula. Pada evaluasi tablet allopurinol uji kekerasan, kerenyahan, dan waktu hancur memenuhi persyaratan. Semakin ditingkatkan konsentrasi pati singkong maka akan menghasilkan kekerasan dan kerenyahan yang baik, namun waktu hancur tablet semakin lambat.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pati singkong dapat digunakan sebagai bahan pengikat pada formulasi tablet allopurinol secara granulasi basah dengan konsentrasi yang baik 13%. Kata kunci :Pati singkong, bahan pengikat, dan formulasi tablet allopurinol.