PENETAPAN KADAR PSEUDOEFEDRIN HCL DAN KLORFENIRAMIN MALEAT DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI DERIVATIF DALAM SEDIAAN SIRUP

Abstract

Pseudoefedrin HCl merupakan obat yang cukup efektif dalam pengobatan dekongestan dan sering dikombinasikan dengan antihistamin untuk mengurangi alergi yaitu klorfeniramin maleat (CTM). Penetapan kadar keduanya secara bersamaan dengan spektrofotometeri UV sulit dilakukan karena panjang gelombang serapan maksimumnya berdekatan dan menghasilkan spektrum yang tumpang tindih. Pada penelitian ini dilakukan pengembangan metode spektrofotometri derivatif untuk analisis CTM dan pseudoefedrin HCl secara stimultan. Penelitian ini dilakukan melalui 3 tahap yaitu optimasi metode, validasi metode, dan penetapan kadar sampel. Panjang gelombang analisis dengan pelarut HCl 0,1 N untuk CTMdan pseudoefedrin HCl berturut-turut adalah 229 nm dan 263,5 nm. Nilai parameter validasi metode analisis CTM pada rentang 6-26 g/mL dengan nilai koefisien korelasi (r) = 0,9998; BD= 0,47 g/mL; BK= 1,56 g/mL; rataan % recovery = 97,80 ; SD= 0,05; dan KV= 0,52 untuk interday; KV = 0,34 dan 0,87 untuk intraday, sedangkan pada pseudoefedrin HCl pada rentang 90-390 g/mL dengan nilai koefisien korelasi (r) = 0,9992; BD= 14,45 g/mL; BK= 48,16 g/mL; rataan % recovery = 101,97 g/mL; SD= 1,77; dan KV= 0,14 untuk interday; KV= 0,79 dan 0,61 untuk intraday. Dari hasil validasi metode tersebut, disimpulkan bahwa metode valid dan dapat dijadikan metode alternatif untuk penentuan kadar CTM dan pseudoefedrin dalam sampel sirup.Pengujian sampel sirup dilakukan pada 3 batch sampel yang berbeda. Hasilnya menunjukkan bahwa kadar CTM dan pseudoefedrin HCl memenuhi persyaratan yang tertera pada Farmakope Indonesia edisi V, yaitu untuk CTM 90-110% dan pseudoefedrin HCl 95-115 %. Kata kunci: klorfeniramin maleat, pseudoefedrin HCl, sirup, spektrofotometri derivatif, validasi metode