CULTURE IN TRANSLATION PROCESS

Abstract

Menerjemahkan teks pada dasarnya adalah menerjemahkan budaya,karena bahasa pada hakekatnya adalah produk dari budaya tertentu.Tulisan ini membahas hubungan antara budaya dan bahasa dalam  proses penerjemahan. Terjemahan adalah proses yang kompleks,yang melibatkan linguistik di dalam budaya .Bahasa tidak bisa dilihat sebagai fenomena yang terpisah pada sebuah ruang hampa tapi merupakan bagian integral dari sebuah kebudayaan.Dan penerjemahan  adalah komunikasi intercultural. Oleh sebab itu seorang penterjemah harus memiliki kemampuan komunikasi intercultural agar ia dapat menterjemahkan sebuah teks ke dalam bahasa yang sesuai dengan budaya pengguna bahasa tersebut agar hasil terjemahannya  dipahami dan dimengerti. Proses menterjemahkan juga terkait dengan pencarian makana kata yang sama maknanya antara bahasa sumber dan bahasa  sasaran.Ada beberapa prosuder yang dilakukan agar tujuan tersebut tercapai,misalnya dengan menggunakan tehnik penambahan (addition)analisis komponen kata (componential analysis), kesetaraan makana dlm budaya (cultural equivalent), persamaan makna (descriptive equivalent).  Terjemahan langsung  (literal translation).  Modulasi  (modulation), terjemahan yang sudah baku (recognized translation), perluasan (expansion),  pengurangan (reduction),  transfer  (transference) dan modulasi (modulation). Disamping itu proses penterjemahan juga terkait dengan aspek budaya  (cultural categories),  yaitu masalah yang terkait dengan kosa kata(material culture),bahasa tubuh dan kebiasaan (gesture and habits)dan juga referensi budaya.