Pendekatan Epistemologis Tentang Agama
Abstract
Secara ontologis ilmu membatasi masalah yang dikajinya hanya pada masalah yang terdapat dalam ruang lingkup jangkauan pengalaman manusia. Jadi ilmu tidak mempermasalahkan tentang hari kamudian atau surga dan neraka yang jelas berada diluar pengalaman manusia. Karena hal inilah yang memisahkan daerah ilmu dan agama. Ilmu mempermasalahkan pula objek-objek yang berada di luar pengalaman manusia baik sebelum manusia itu berada di luar jangkauan seperti mengapa manusia diciptakan, maupun sesudah kematian manusia seperti apa yang terjadi setelah adanya kebangkitan. Perbedaan antara lingkup permasalahan yang dihadapinya juga menyebabkan perbedaan metode dalam memecahkan. Perbedaan ini harus diketahui dengan benar untuk dapat menempatkan ilmu dan agama dalam perspektif yang sesungguhnya. Tanpa mengetahui hal ini maka mudah sekali kita terjatuh kedalam kebingungan pada hal dengan menguasai hakikat ilmu dan agama secara baik, kedua pengatahuan ini justru akan bersifat saling melengkapi. Pada satu pihak agama akan memberi landasan moral bagi aksiologi keilmuan. Sedang di pihak lain ilmu akan memperdalam keyakinan beragama.