BALADA “HANG TUAH”: IMAJINASI AMIR HAMZAH TENTANG SOSOK PAHLAWAN MELAYU

Abstract

Dalam pemikiran budaya dan politik Melayu, Hang Tuah lebih daripada sekadar nama seorang pendekar. Hang Tuah adalah satu “ikon”, satu simbol kebangsaan dan kebanggaan bangsa Melayu-Indonesia. Sebagai tokoh yang hidup dalam masa keemasan Kesultanan Melaka, Hang Tuah merupakan representasi cita-cita dan kebesaran bangsa MelayuIndonesia. Beberapa sastrawan Indonesia terinspirasi untuk mengabadikan potret Hang Tuah dalam karya kreatif mereka, antara lain, Raja Penyair Pujangga Baru, Amir Hamzah. Artikel ini mencoba merekonstruksi imajinasi penyair Amir Hamzah melalui pengungkapan makna balada “Hang Tuah” dengan mengidentifikasi pemanfaatan simbolisme bunyi (atau metafora), serta lukisan bunyi (reproduksi bunyi-bunyian alam) yang terkandung dalam balada itu. Dari hasil telaah dapat disimpulkan bahwa Amir Hamzah memahami pola pemikiran Melayu-Indonesia. Kepiawaian Amir Hamzah menyusun keterpautan kata yang satu dengan kata yang lain dalam eufoni yang indah telah mampu membentuk imaji visual sebagai sarana pengonkretan makna. Amir Hamzah mampu memanfaatkan daya sinergi itu dalam keindahan baladanya.