DARI SUDUT PANDANG NARATOR: AMBIVALENSI DAN HIBRIDITAS DALAM SJA’IR KOMPENI WELANDA BERPERANG DENGAN TJINA (From Narrator’s View: Ambivalence and Hybridity in Sja’ir Kompeni Welanda Berperang dengan Tjina)

Abstract

Penelitian ini membahas naskah suntingan teks Sja’ir Kompeni Welanda Berperang dengan Tjina (selanjutnya disingkat SKWBdT) yang merupakan disertasi J. Rusconi di Rijksuniversiteit pada tahun 1935. Teks SKWBdT adalah teks yang memiliki kaitan erat dengan sejarah pemberontakan orang-orang Cina di Batavia pada tahun 1740 serta Perang Madura. Teks ini dilatarbelakangi oleh peristiwa pembantaian massal terhadap etnis Cina oleh penguasa kolonial Belanda. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan relasi antarbangsa sebagai akibat kontak antara kaum pribumi, Cina, dan bangsa Belanda. Dalam konteks ini, relasi antara dua budaya menimbulkan konsep ambivalensi dan hibriditas. Hibriditas memfokuskan diri pada interaksi antara bentuk- bentuk budaya berbeda yang pada satu saat akan menghasilkan pembentukan budaya dan identitas baru. Metode yang akan digunakan adalah metode analisis teks. Analisis teks diperlukan untuk menangani suntingan teks SKWBdT yang merupakan salah satu teks sastra klasik. Hasil penelitian membuktikan bahwa hubungan antara bangsa pribumi, Cina, dan Belanda dalam teks SKWBdT diwarnai dengan adanya unsur ambivalensi dan hibriditas.(This research discuss the text of Sja’ir Kompeni Welanda Berperang dengan Tjina (herein after referred as SKWBdT) which is a J. Rusconi’s dissertation at Rijksuniversiteit in 1935. SKWBdT text is closely linked with the historical background that tells the story of the massacre of Chinese by Dutch colonial rulers. The purpose of this study is to describe the relations between nations as a result of contact between the natives, China, and the Dutch. In this context, the relationship between the two cultures lead the concept of ambivalence and hybridity. Hybridity focuses on the interaction between different cultural forms that one time will make the formation of a new culture and identity. Discourse analysis method will be used in this research. The results prove that the elements of ambivalence and hybridity affect the relation between natives, Chinese, and Dutch people in the text of SKWBdT.)