PENERJEMAHAN BENTUK METAFORA GRAMATIKAL SEBAGAI INDIKATOR KESULITAN PENERJEMAHAN TEKS SAINS DAN HUMANIORA

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk memerikan perbandingan antara penerjemahan teks sains dan humaniora dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia melalui dimensi perbedaan leksikal. Perbandingan tersebut difokuskan pada penerjemahan bentuk metafora gramatikal yang ada pada teks sumber. Bentuk metafora gramatikal pada teks sumber diidentifikasi dengan menggunakan analisis fungsional sistemik. Terjemahan bentuk metafora gramatikal dalam teks sasaran kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis jejaring pilihan untuk mengidentifikasivariasi leksikal teks sasaran terhadap teks sumber. Data berupa klausa dari teks sumber dan teks sasaran. Sumber data adalah empat teks berbahasa Inggris (dua teks sains dan dua teks humaniora) dan terjemahan keempat teks sumber tersebut yang dilakukan oleh lima penerjemah. Berdasarkan analisis ditemukan bahwa jumlah bentuk metafora gramatikal pada teks sumber humaniora lebih besar daripada teks sumber sains. Ditemukan pula bahwa variasi perbedaan leksikal teks sasaran humaniora lebih tinggi daripada teks sasaran sains. Dua temuan tersebut bersama-sama menjadi indikasi bahwa teks humaniora lebih sulit diterjemahkan daripada teks sains.