SUBJEK PSIKOTIK DALAM CERPEN “KELUARGA M” KARYA BUDI DARMA (Psychotic Subjects in The Short Story “Keluarga M” by Budi Darma)

Abstract

Penelitian ini bertujuan menjelaskan pergerakan subjek dalam cerpen “Keluarga M”. Selain itu, penelitian ini juga melihat subjektivitas Budi Darma. Adapun objek material yang digunakan di dalam penelitian ini adalah cerpen “Keluarga M” karya Budi Darma, sedangkan teori yang digunakan adalah teori mengenai subjek dan gaze atau tatapan yang dikembangkan oleh tokoh post-marxist, Slavoj Žižek. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Adapun hasil dari penelitian ini adalah subjek di dalam cerpen “Keluarga M” karya Budi Darma terus mengalami pergerakan. Ia terus-menerus berusaha untuk keluar dari dimensi simbolik dan sosial dan usaha ini pun berhasil. Subjek pun sempat mengalami lack dan mencoba untuk meraih yang imajiner. Akibatnya, subjek sempat mengalami sinis, yakni sadar melakukan hal yang salah, tetapi tetap ia lakukan. Selanjutnya, pada satu saat, subjek sempat masuk dalam momen kosong dan menjadi subjek psikotik karena bisa berjarak terhadap dimensi simbolik dan sosial. Namun, subjek hanya mampu bergerak sampai di situ, ia tidak mampu melakukan tindakan radikal apa pun. Subjek malah kembali kepada dimensi simbolik dan sosial. Kemudian, subjektivitas Budi Darma tampak dari kegagalannya dalam membentuk subjek radikal dan hanya membentuk subjek psikotik.This study aimed to explain the movement of the subject in a short story. In addition, this study also looked at the subjectivity of Budi Darma. The material object used in this study is the short story "Keluarga M" by Budi Darma, while the theory used is a theory about the subject and gaze developed by a post-marxist figure, Slavoj Žižek. The method used in this research is qualitative method. The results of this study showed that the subject in the short story "Keluarga M" by Budi Darma continues to experience movement. He constantly tried to get out of the symbolic and social dimensions and this effort was successful. The subject also had experienced lack and tried to reach the imaginary. As a result, the subject had experienced cynicism, which was conscious of doing the wrong thing, but still he did. Furthermore, at one time, the subject had entered in an empty moment and became a psychotic subject because it could be distance from the symbolic and social dimensions. However, the subject was only able to move there, he was unable to carry out any radical actions. The subject instead returns to the symbolic and social dimensions. Then, Budi Darma's subjectivity appeared from his failure to form a radical subject and only formed a psychotic subject.