KEDUDUKAN DAN FUNGSI SATUAN LINGUAL /Q/, /N/, /ÈN/, /ÈNG/, DAN /S/ DALAM BAHASA SAMAWA DIALEK TONGO SUBDIALEK LEBANGKAR
Abstract
Bahasa Samawa varian Lebangkar termasuk salah satu varian subdialek dari dialek Tongo. Di antara sekian dialek dalam bahasa Samawa belum dijumpai satu dialek pun yang memiliki sufiks/akhiran dalam pembentukan kata. Bertolak dari fenomena tersebut, peneliti mencoba melakukan pengamatan terhadap Subdialek Lebangkar. Dari pengamatan yang peneliti lakukan, peneliti menyadari bahwa subdialek tersebut ternyata memiliki sufiks/akhiran. Satuan lingual yang berkedudukan sebagai sufiks dalam subdialek ini dicurigai pula memiliki kedudukan lain sehingga peneliti merasa tertarik mengadakan pengkajian lebih jauh terhadap kedudukan dan fungsi beberapa satuan lingual yang dicurigai sebagai akhiran yang dimaksud. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan sufiks yang ada dalam bahasa Samawa Subdialek Lebangkar dan kedukan lain yang diemban oleh satuan lingual yang diklasifikasi sebagai sufiks tersebut. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode cakap dengan teknik cakap semuka. Data yang terkumpul kemudian dianalisis menggunakan metode agih dengan teknik sisip dan teknik ganti. Hasil analisis data menunjukkan bahwa sufiks dalam bahasa Samawa Subdialek Lebangkar terdiri atas dua macam, yakni {-q} dan {-n}. Pada sisi lain satuan lingual /n/ yang memiliki dua varian berupa /n dan en/ berkedudukan sebagai kata ganti milik yang berbentuk enklitik. Di samping itu, satuan lingual /s/ berkedudukan sebagai kata ganti milik.