POTRET URBAN DALAM CERPEN “ANJING-ANJING MENYERBU KUBURAN” KARYA KUNTOWIJOYO

Abstract

Fenomena manusia urban pada abad modern yang diangkat sebagai tema dalam sebuah cerita pendek merupakan hal yang menarik untuk dikaji. Salah satu pengarang  karya prosa yang mengangkat tema tersebut adalah Kuntowijaya dalam salah satu cerpennya yang berjudul “Anjing-Anjing Menyerbu Kuburan”. Tema manusia urban dalam cerpen tersebut digambarkan melalui sosok tokohnya (seorang lelaki) yang termarjinalkan dalam kehidupan masyarakat urban. Masalah menarik yang dibahas dalam tulisan ini adalah bagaimana potret manusia urban  tergambarkan dalam cerpen “Anjing-Anjing Menyerbu Kuburan” karya Kuntowijoyo. Penulisan ini bertujuan mendeskripsikan potret manusia urban dengan berbagai persoalan yang dihadapinya. Penelitian tentang kehidupan manusia urban yang tergambar dalam cerpen “Anjing-Anjing Menyerbu Kuburan” dilakukan dengan menggunakan pendekatan tradisi-modernitas dengan metode deskriptif, yaitu mendeskripsikan data secara faktual, akurat, dan   apa adanya sesuai dengan topik penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagai manusia urban yang secara sosiokultural termarjinalkan, tiada pilihan lain bagi tokoh protagonis dalam cerpen selain melakukan upaya klenik melalui jalan pesugihan untuk memperoleh kekayaan. Hal itu mengimplikasikan bahwa meskipun  hidup pada zaman modern, pengaruh tradisi masih kuat sehingga seseorang yang “kalah” dalam berhadapan dengan arus modernitas cenderung mencari kekuatan tradisi.