MEMANG JODOH: PEMBERONTAKAN MARAH RUSLI TERHADAP TRADISI MINANGKABAU

Abstract

Tulisan ini membahas novel terakhir Marah Rusli yang berjudul Memang Jodoh. Memang Jodoh adalah novel yang menceritakan kehidupan perkawinan sang pengarang sendiri. Sebagian besar peristiwa yang terjalin di dalam cerita adalah hal yang dialami oleh Marah Rusli di kehidupan nyatanya. Dalam kaitan itu, bukan sebuah anomali jika novel Memang Jodoh  merupakan suatu bentuk pemberontakan Marah Rusli terhadap tradisi yang membelenggunya. Pemberontakan itu  diamati dari rangkaian peristiwa yang terjalin di dalam cerita. Oleh sebab itu, penelitian ini membahas pemberontakan Marah Rusli terhadap tradisi Minangkabau  di dalam Memang Jodoh. Tujuan penelitian ini mendeskripsikan  bentuk pemberontakan Marah Rusli berkenaan  tradisi Minangkabau yang tertuang di dalam Memang Jodoh. Sumber data berasal dari novel Memang Jodoh. Data berupa kalimat-kalimat di dalam novel yang dianalisis menggunakan metode deskriptif-kualitatif dengan teknik kajian pustaka. Data ini dianalisis menggunakan pendekatan sosiologi sastra. Hasil analisis menunjukkan Marah Rusli melakukan pemberontakan terhadap tradisi Minangkabau yang berkenaan dengan sistem matrilineal, sistem waris, perjodohan, dan poligami.