THE NEUTRALITY OF MAINSTREAM MEDIA IN REPORTING REJECTION OF #2019GANTIPRESIDEN (Kenetralan Media Arus Utama dalam Memberitakan Penolakan #2019Gantipresiden)
Abstract
The #2019gantipresiden movement was a new agenda of the opposition to win the 2019 presidential election. There were many rejections of these movements. The media reported these rejections with different language style so as to articulate their ideologies. The goal of this research is to explain the attitude of mainstream media toward the rejections of #2019gantipresiden and how ideology plays a role in discourse production. This research used CDA with the appraisal system approach to analyze linguistic features. The data in this research were taken from three different online news media, CNN Indonesia, Detik, and Kompas. The data of this research were collected by selected purposive sampling: three tops of news report were chosen in ‘Google search engine’ of each media. The data analysis was done through referential, substitutional and abductive inference method. The result shows that CNN and Kompas marginalize the #2019gantipresiden movement in reporting the rejection while Detik more neutral. CNN was more focused on describing the #2019gantipresiden movement by negative evaluation while others more focused on reporting the rejection. Furthermore, CNN used explicit, provocative, sharp and straightforward language styles; Detik used neutral, emphatic, careful, and objective language styles; Kompas used deep and clear analysis and more delicate language styles in reporting the rejection of the #2019gantipresiden movement.(Gerakan #2019gantipresiden adalah agenda baru pihak oposisi untuk memenangkan pemilihan presiden 2019. Ada banyak penolakan terhadap gerakan ini. Media memberitakan penolakan ini dengan gaya bahasa yang berbeda-beda mewakili ideologi mereka. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan sikap media online arus utama dalam memberitakan penolakan ini dan bagaimana ideologi berperan dalam praktik wacana. Penelitian ini menggunakan AWK dengan pendekatan sistem appraisal untuk menganalisis fitur-fitur linguistik. Data dalam penelitian ini diambil dari tiga media berita online (daring) yang berbeda, CNN Indonesia, Detik, dan Kompas. Data penelitian ini dikumpulkan dengan purposive sampling: tiga artikel teratas dipilih pada 'mesin pencari Google' dari masing-masing media. Data dianalisis menggunakan metode referensial, substitusi, dan abduktif inferensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa CNN dan Kompas cenderung memarginalkan gerakan #2019gantipresiden dalam memberitakan penolakan sementara Detik lebih netral. CNN fokus dalam menggambarkan gerakan #2019gantipresiden dengan evaluasi negatif sementara yang lain lebih fokus pada pemberitaan penolakan. Selain itu, CNN menggunakan bahasa yang eksplisit, provokatif, tajam dan langsung; sementara Detik menggunakan bahasa yang lebih netral, empati, hati-hati, dan objektif; Kompas menggunakan analisis yang mendalam, jelas, dan lebih halus dalam memberitakan penolakan terhadap gerakan # 2019gantipresiden.)