VARIASI PENGGUNAAN BAHASA PADA RUANG PUBLIK DI KOTA SURAKARTA
Abstract
Penggunaan bahasa pada ruang publik di Kota Surakarta sangat bervariasi, tetapi karena berbagai cara dan alasan seringkali menyimpang dari aturan. Kajian ini bertujuan menjelaskan penggunaan, penyimpangan, serta penyebab penyimpangan penggunaan bahasa Indonesia pada ruang publik di Kota Surakarta. Data dikumpulkan dengan teknik observasi dan diambil melalui teknik purposive sampling. Data yang dikumpulkan berupa nama bangunan, jalan, permukiman, merek dagang, lembaga, rambu umum, fasilitas umum, spanduk, iklan, dsb. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) bahasa yang digunakan pada ruang publik di Kota Surakarta terdiri atas 10 jenis, yaitu: (i) bahasa Indonesia, (ii) bahasa Jawa, (iii) bahasa Inggris, (iv) bahasa asing lainnya, (v) campuran bahasa Indonesia dan Jawa, (vi) Indonesia dan Inggris, (vii) Indonesia dan bahasa asing lain, (viii) Indonesia, Jawa, dan Inggris, (ix) Jawa dan Inggris, dan (x) Indonesia, Inggris, dan bahasa asing lain; (2) penyimpangan penggunaan bahasa yang ditemukan berupa penyimpangan kaidah ejaan, diksi, dan struktur; (3) ada dua faktor penyebab penyimpangan dalam penggunaan bahasa Indonesia pada ruang publik di Kota Surakarta, yaitu (i) faktor kesengajaan: (a) gaya bahasa, (b) tidak tersedianya kosakata, dan (c) kebutuhan sinonim, serta (ii) faktor ketidaksengajaan: (a) pengetahuan yang terbatas, (b) kedwibahasaan karena bahasa daerah dan bahasa asing, serta (c) menghilangnya kata karena jarang digunakan.