IDENTIFIKASI AHOK DAN PESAN SATIRE DALAM CERPEN “KORUPTOR KITA TERCINTA” KARYA AGUS NOOR (Identification of Ahok’s Character and Satire Message in The Short Story “Our Beloved Corruptors” by Agus Noor)

Abstract

Lahirnya sebuah karya sastra tidak bisa dilepaskan dari konteks sosial, budaya, ataupun politik yang melingkupinya karena sastra merupakan mimesis kehidupan. Dalam menyikapi persoalan korupsi, Agus Noor dalam karya cerpennya menghadirkan dimensi lain, yakni realitas korupsi dan aktor politik yang ada di dalamnya dengan muatan humor satire yang khas. Yang menjadi tujuan dalam penelitian ini ialah mendeskripsikan dan menjelaskan (1) indentifikasi sosok Ahok dalam cerpen KKT karya Agus Noor; (2) pesan satire dalam cerpen KKT karya Agus Noor.Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah deskriptif-kualitatif dengan pendekatan mimesis sastra. Sumber data berupa buku kumpulan cerpen Lelucon Para Koruptor. Data diambil dengan teknik rekam-catat untuk selanjutnya dianalisis dengan model analisis interaktif. Dari hasil kajian, dihasilkan simpulan bahwa (1) Tokoh utama dalam cerpen KKT memiliki identifikasi yang erat dengan sosok Ahok. Identifikasi tersebut didasarkan pada peristiwa yang dialami tokoh dalam cerita dengan realitas Ahok serta melalui karakter keras, lugas, berani, dan bicara ceplas-ceplos apa adanya. (2) Pesan satire dalam cerpen digunakan sebagai media kritik oleh pangarang terhadap realitas korupsi yang dilakukan para koruptor. Pesan satire digunakan oleh pangarang sebagai media alternatif dalam menyampaikan kritik tentang korupsi melalui guyonan “asem” yang segar nan miris.An art work is strongly related to social context, culture, or politic because it reflects the condition of life. For example, in responding corruption problem, Agus Noor in his literary works shows other dimensions such as the reality of corruption and political actors involved inside with the touch of a unique satire humor. The main purpose of this study was to describe and explain (1) the identification of Ahok’s character in the short story “Koruptor Kita Tercinta” (KKT) by Agus Noor; (2) the satire message in short story KKT by Agus Noor. The method used in this study was  descriptive-qualitative method with the main data source was taken from the short story collection  entitled Jokes of The Corruptors. The data were taken by using “recording-noting” technique to be further analyzed using analysis-interactive model. From the study, there were some conclusions: (1) the main character in the short story jokes of the corruptors has a strong identification with Ahok. That identification was based on the  act experienced by the main character in the story which was compared with the reality and also through some characteristics described such as assertive, straightforward, to be brave, and to speak frankly. (2) The satire message contained in the short story was used as the media of critic by the author toward the corruption reality in Indonesia. Satire message was used by the author as an alternative way in conveying critics on corruption in a fresh and ironic way.