RUANG DAN IDENTITAS DALAM CERPEN “KEMERDEKAAN” KARYA PUTU WIJAYA (Space and Identity in “Kemerdekaan” Short Story by Putu Wijaya)
Abstract
Kemerdekaan dapat menjadi sebuah konsep yang mengandung prasangka. Kemunculan prasangka tersebut bergantung pada identitas individu maupun kelompok. Identitas pun dipahami sebagai sebuah konstruksi ruang. Apabila kemerdekaan adalah milik suatu bangsa, maka semangat kolektivitas tersebut berupaya didekonstruksi dalam cerpen “Kemerdekaan” karya Putu Wijaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konstruksi ruang dan identitasserta terciptanya bangsa (nation) tanpa harus ada negara (nation-state) dalam cerpen tersebut. Sumber data berupa teks cerpen “Kemerdekaan”. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan menggunakan metode analisis isi. Teori yang digunakan adalah teori ruang pascakolonial Sara Upstone. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ruang dan identitas pascakolonial dalam cerpen "Kemerdekaan” ditampilkan secara oposisional sebagaimana konsep dasar orientalisme. Ruang dalam sangkar beroposisi dengan ruang luar sangkar. Hal tersebut akhirnya memengaruhi prasangka atas konsep kemerdekaan; di satu sisi sebagai“pembuangan” (alienasi) dan di sisi lain sebagai kebersamaan. Selanjutnya, hasil dari kemerdekaan dapat pula berbentuk bangsa (nation) secara konseptual, tidak harus selalu (nation-state) secara material.(Independency can be a concept which contains the prejudice. The emergence of prejudice depends on individual or group identity. The identity is conceived as a part of space construction. If independency belongs to a nation, then the collectivity zeal is trying to be deconstructed within “Kemerdekaan” short story by Putu Wijaya. This study aims to know the construction of space and identity and the creation of nation without having to have a nation state in the short story. The data source of this study is ”Kemerdekaan” short story. The study is qualitative research and contains analysis method. The teory that used is spatial theory by Sara Upstone. The results of the study indicate that postcolonial space and identity in “Kemerdekaan” short story are displayed as oppositional, as basic orientalism concept. Space in a cage is an opposition of outside cage space. It affected prejudice over the concept of independence; on one hand as “exile” (alienation) and on the other hand as togetherness. Furthermore, the results of independence can also be in the form of a nation (nation) conceptually, not necessarily (nation-state) materially.)