Pola Komunikasi Personal Melalui Pendekatan Nilai-Nilai Islami Dalam Upaya Pencegahan Terhadap Perilaku Transgender

Abstract

Problematika yang akan muncul sebagai akibat dari kurang berfungsinya akal dalam menyeimbangkan elemen ruh dan nafsu adalah problematika individu dengan Tuhannya, problematika individu dengan dirinya sendiri dan problematika individu dengan lingkungannya. Problematika individu dengan Tuhannya merupakan kegagalan individu mewujudkan interaksi vertikal dengan Tuhannya, seperti sangat sulit menghadirkan rasa takut dan sulit meninggalkan perbuatan yang dilarang agama sehingga berdampak kepada munculnya rasa malas dan enggan beribadah. Perilaku menyimpang merupakan perilaku yang muncul sebagai akibat individu selalu merasa tertekan dengan keadaan dan perkembangan zaman yang tidak mampu ia sikapi sesuai dengan ajaran agama. Perilaku menyimpang merupakan semua perbuatan dan tindakan yang bertentangan dengan norma- norma agama, yang dapat terjadi pada setiap periode kehidupan. Dan periode kehidupan yang paling rentan terjadinya perilaku menyimpang adalah periode usia remaja atau usia sekolah. kebingungan individu terkait dengan identitas jenis kelamin yang dimilikinya serta ketidaktahuan akan konsep maskulinitas dan feminitas merupakan ketidakberhasilan pencapaian tugas perkembangan pada aspek kesadaran identitas gender. Kondisi individu yang memiliki kebingungan atas identitas jenis kelamin yang dimilikinya lazim disebut sebagai gangguan identitas gender, fenomena ini lebih dikenal dengan istilah transgender.Sejatinya, proses seorang anak mulai belajar mengidentifikasikan dirinya, apakah ia laki-laki atau perempuan berawal ketika individu berusia tiga tahun . Pada usia tiga tahun tersebut orang tua mulai memperkenalkan kepada anaknya bahwa ia adalah anak laki-laki atau anak perempuan, lengkap beserta peran ataupun kebiasaan-kebiasaan berdasarkan jenis kelaminnya.Kata kunci : Komunikasi Personal, Nilai-nilai Islam, Transgender.