ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN PENDEKATAN PROFITABILITAS DAN MAQASID SHARI’AH (Studi Kasus Pada Bank Syariah Mandiri dan Bank Muamalat Indonesia Periode Tahun 2013-2017)
Abstract
Operasional bank syariah selain meningkatkan kinerja keuangan dituntut juga dalam pengoptimalan kinerja sosial karena Islam adalah agama yang mengedepankan pentingnya nilai-nilai sosial di masyarakat ketimbang hanya sekedar menghadapkan wajah kita ke barat dan ke timur dalam shalat. Dalam amanat UU No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, fungsi sosial dari bank syariah ini juga dipertegas. Tetapi persoalannya, selama ini evaluasi terhadap kinerja bank lebih terfokus kepada kinerja bisnis atau finansialnya semata. Cukup banyak penelitian yang menilai kinerja finansial bank syariah yang kemudian lebih dikenal dengan kesehatan bank syariah. Sementara, kinerja sosial bank syariah sering kali terlupakan. Bank Syariah Mandiri dan Bank Muamalat Indonesia merupakan bank yang memiliki jumlah aset dan jumlah kantor cabang yang banyak. Sehingga kedua bank tersebut harus memperhatikan kinerja keuangan dan kinerja sosialnya agar memiliki ciri khusus apabila dibandingkan dengan bank konvensional. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diambil dari annual report Bank Syariah Mandiri dan Bank Muamalat Indonesia selama lima tahun dari tahun 2013 sampai 2017 yang diaudit dan dipublikasikan. Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan uji-t untuk membandingkan kinerja kedua bank tersebut dalam kinerja keuangan dan kinerja sosial.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perbandingan kinerja dengan pendekatan profitabilitas kinerja Bank Syariah Mandiri lebih tinggi apabila dibandingkan dengan Bank Muamalat Indonesia. Berdasarkan uji-t yang dilakukan Bank Syariah Mandiri menunjukkan nilai yang lebih tinggi dari segi ROA maupun ROE apabila dibandingkan dengan Bank Muamalat Indonesia. Perbandingan kinerja sosial dengan pendekatan maqa>s{id shari>’ah masing-masing bank menunjukkan keunggulannya di beberapa indikator. Bank Syariah Mandiri lebih tinggi pada indikator menjaga jiwa, menjaga akal, dan menjaga keturunan, sedangkan Bank Muamalat Indonesia lebih tinggi pada indikator menjaga agama dan menjaga harta.