RELASI FIKIH DAN TASAWUF DALAM PEMIKIRAN SYEKH NAWAWI BANTEN

Abstract

Syekh Nawawi Banten adalah salah seorang ulama Indonesia yang terkenal bukan saja di Indonesia, melainkan juga di dunia. Ia terkenal melalui karya-karyanya, baik tafsir, hadis, sejarah Islam, tauhid, fikih maupn tasawuf. Di antara karya-karyanya, yang paling menonjol adalah bidang fikih. Pemikiran fikihnya mengakar kuat di Indonesia melalui karya-karyanya yang diajarkan di Indonesia sejak satu setengah abad yang lalu oleh murid-muridnya. Pemikiran fikihnya yang dipadu dengan tasawuf sangat sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia yang menyukai hal-hal yang berbau mistik. Fikih yang demikian tidak sekedar bersifat  legalistik-formalistik, tetapi lebih menekankan penghayatan terhadap nilai-nilai sufistik yang terkandung di dalamnya. Melalui usahanya ini, Syekh Nawawi Banten berhasil menghidupkan kembali tasawuf Sunni sebagaimana dibangun al-Ghazali. Dalam kitab-kitab fikihnya corak sufistik pemikiran fikihnya terlihat secara jelas. Bukti paling meyakinkan bahwa ia adalah penganut tasawuf al-Ghazali terlihat dari pilihannya mensyarahkan salah satu kitab tasawuf karya al-Ghazali, yaitu Bidāyah al-Hidāyah yang ia beri judul Marāqi al-Ubūdiyah. Kitab ini merupakan kitab tasawuf terpenting karyanya, setelah kitab Salalim al-Fudala’.