METODOLOGI IMAM AL-THAHAWI DALAM MENYELESAIKAN MUSYKIL AL-HADIS DENGAN PENDEKATAN MUBHAM AL-HADIS

Abstract

Kritik sanad dan matan hadis sangat diperlukan untuk mengetahui dan mengidentifikasi ke-shahih-an sebuah hadis. Pandangan para Muhadditsin menegaskan bahwa ke-shahih-an sanad hadis bukan jaminan mutlak bagi ke-shahih-an matannya. Seringkali sebuah hadis dinilai shahih atau hasan dari sisi sanadnya, namun sejatinya hadis tersebut tidak demikian, karena tercederai oleh unsur-unsur syaz dan ‘illat yang bukan saja berada pada sanadnya, tetapi juga dapat muncul pada matannya. Secara umum, makna musykil hadis diklasifikasikan kepada dua kategori ; mukhtalaf al-hadis dan hadis yang mengandung makna samar. Musykil hadis kategori kedua adalah hadis yang tidak mengandung unsur kontradiktif dengan semua hadis atau dengan lainnya tetapi hanya mengandung makna samar dan karenanya memerlukan penjelasan. Untuk menyelesaikan problematika yang terdapat dalam hadis tersebut, al-Thahawi melakukan penjelasan maknanya.