RELEVANSI PEMIKIRAN DEMOKRASI ABU’ALA AL-MAUDUDI DENGAN MUHAMMAD NATSIR

Abstract

Metode demokrasi adalah suatu perencanaan institusional untuk mencapai keputusan polittik dimana individu-individu memperoleh kekuasaan untuk memutuskan dengan cara perjuangan kompetitif atas suara rakyat. Sedangkan Al-Maududi menekankan pentingnya pemerintahan Islam sedapat mungkin mengingatkan diri dengan khalifah Ar-Rasyidin. Bentuk pemerintahan tidak dapat disamakan dengan pemerintahan moderen apapun, kategori ini di istiahkan oleh Al-Maududi dengan Teo Demokrasi, utuk menyebut pemerintahan demokrasi Ketuhanan, karena pemerintahan seperti inilah kaum muslimin diberi kedudukan terbatas dibwah kekuasaan Ketuhanan. Muhammad Natsir menghendaki demokrasi sebagai pemikiran utama karena ingin memasukkan unsur agama kedalam pemerintahan. Sedangkan istilah demokrasi yang digunakan Muhammad Natsir disebut Theistic Demokrasy artinya demokrasi berdasarkan nilai-nilai Ketuhanan. Istilah Theistic Demokrasy Muhammad Natsir inilah yang ada relevansinya dengan demokrasi yang disampaikan oleh Al-Maududi dengan Teo Demokrasi.