STUDI ANALISIS HADIS RADA’AH AL-KABIR (MENYUSUI PRIA DEWASA)

Abstract

Sosok Salim, sebagaimana diungkap dalam teks hadis Rada’ah al-Kabir  (menyusui pria dewasa) merupakan seorang laki-laki yang berjenggot (dewasa). Secara logika, dia tidak mungkin dan tidak pantas lagi disusui oleh seorang perempuan dewasa yang tidak mempunyai hubungan kekerabatan dengannya layaknya seorang ibu dengan anaknya. Dari sinilah munculnya kekeliruan pemahaman terhadap hadis tersebut, terlebih lagi para musuh Islam yang senantiasa mencari celah titik kelemahan ajran Islam, mereka memahami sabda Nabi Saw. “susuilah dia” dengan pemahaman yang keliru dan tidak semestinya. Karena redaksi hadis tersbut jika dipahami secara zahir, maka yang terlitas dipikiran orang yang membacanya adalah Sahlah akan menyusui Salim dengan cara manual layaknya seorang bayi yang menyusu terhadap ibunya. Artinya jika hadis ini dipahami seperti demikian, Rasulullah menawarkan solusi anomali terhdap Sahlah, dan ini tidak mungkin terjadi pada diri Rasulullah, karena tidaklah yang diucapkannya itu kecuali wahyu yang diwahyukan kepadanya.