FILSAFAT DI DUNIA TIMUR: PEMIKIRAN AL-KINDI DAN AL-FARABI

Abstract

Hassan Hanafi menggambarkan argumentasi historisnya dengan  menyatakan bahwa filsafat itu lahir dari Dunia Timur. Pengaruh Timur ini juga terjadi pada filsafat Yunani. Phitagoras, misalnya, mengenal matematika Timur dan tasawufnya. Plato pernah belajar di Memphis selama kurang lebih 15 tahun. Bahkan, barangkali teorinya yang terkenal tentang idea juga diambil dari teori kesenian Mesir kuno. Hanya saja teori kesenian Mesir kuno diterapkan dalam lukisan yang kasat mata, sedang teori Plato berupa pemikiran yang abstrak. Para seniman Mesir kuno dulu hanya melukis idea-idea di mana mereka menyatu di dalamnya, bukan melukis bentuk-bentuk species, genus, dan benda. Seluruh aspek iluminis tasawuf dalam filsafat Yunani, termasuk esoterisme Socrates, kontemplasi Thales dan pakar fisika awal tentang kejadian alam dan kehidupan, merupakan kelanjutan peradaban Timur. Astronomi, ilmu sihir, dan dunia para normal di Yunani juga diboyong dari Babilonia. Di India juga ditemukan ilmu hitung, meskipun seolah-olah ada kesan Phitagoras dan Thales tidak pernah berinteraksi dengan sekte-sekte Timur. Dan Nyaya dengan logika Budhanya telah menciptakan logika formal”. Dengan demikia, awal mula pemikiran filsafat secara historis lahir dan berkembang di Dunia Timur dan kemudian berkembang di Yunani. Diantara para filosof muslim yang lahir dari dunia Timur adalah al-Kindi dan  Al-Farabi filosof muslim yang telah memberikan andil besar dalam pengembangan ilmu pengetahuan di dunia Islam.