Marah dalam Pendidikan Islam

Abstract

This paper is motivated by the human dimension of the Prophet s.a.w when angry. Hadiths indicate that the Prophet s.a.w. as uswah khasanah had experienced an attitude of anger and full of educational values. The purpose of this paper is to attempt to reveal the anger situation of the Prophet s.aw. and its implications for Islamic education. The results of the study found that the cause of the Prophet's anger s.a.w in general is an effort to maintain the sanctity of Islamic law. Then the angry implications that allowed in the educational process in the hadith perspective are (1). anger that does not hurt feelings or physical learners(2). Angry as a form of tactics to educate in difficult student conditions, (3). Angry who does not aim to take revenge on personal matters. All forms of anger must be accompanied by an explanation to be understood as a form of education.  AbstrakTulisan ini dilatarbelakangi oleh dimensi kemanusian Nabi s.a.w ketika marah.  Hadits-hadits menunjukkan bahwa Nabi s.a.w. sebagai uswah khasanah pernah mengalami sikap marah dan penuh dengan nilai-nilai pendidikan. Tujuan tulisan ini adalah berupaya mengungkap gambaran kemarahan Nabi s.aw. dan implikasinya dalam pendidikan Islam. Hasil kajian menemukan bahwa penyebab kemarahan Nabi s.a.w pada umumnya merupakan upaya menjaga kesucian syariat Islam. Kemudian implikasi marah yang diperbolehkan dalam proses pendidikan dalam perspektif hadits adalah (1). marah yang tidak menyakiti perasaan ataupun fisik peserta didik (2). Marah sebagai bentuk taktik untuk untuk mendidik dalam kondisi siswa yang susah dikendalikan, (3). Marah bertujuan menyelamatkan dari azab di dunia dan  akhirat, (4). Marah yang tidak bertujuan untuk membalas dendam karena persoalan pribadi. Semua bentuk kemarahan harus disertai dengan penjelasan agar dapat dipahami sebagai bentuk pendidikan