PROBLEMATIKA DI BALIK PROSES RELOKASI KORBAN BENCANA DI SITI AMBIA

Abstract

Bencana alam selalu memunculkan dampak pembangunan baru di wilayah tertentu. Pembangunan dikonsepsikan sebagai usaha untuk kemajuan ekonomi yang berarti keluar dari zona kemiskinan. Masyarakat harus saling mendukung dalam hal pembangunan, karena masyarakat menentukan keadaan sosial dan pembangunan suatu negara. Dari dampak bencana gempa yang ditimbulkan maka muncullah pembangunan daerah pascabencana untuk memulihkan kembali luka mayarakat. Namun, masyarakat terlihat gagap terhadap pembangunan tersebut, hal ini dapat dilihat dari tingkah laku masyarakat yang lebih memilih kembali ke lokasi awal bencana daripada menempati relokasi bantuan. Penelitian ini mengambil tema pembangunan pasca bencana, dengan pendekatan Antropologi Pembangunan. Studi Antropologi Pembangunan yang digunakan mengangkat judul “Rekonstruksi Kampung Siti Ambia Pascabencana” (Studi Antropologi Pembangunan di Kampung Siti Ambia, Kecamatan Singkil, Kabuaten Aceh Singkil). Metode yang dilakukan dalam penelitian ini ialah jenis sosial kualitatif. Kampung Siti Ambia adalah salah satu Kampung di Kecamatan Singkil yang terkena bencana gempa pada 28 Maret 2005. Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua sumber data yakni, data primer dan data sekunder. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui mengapa masyarakat lebih memillih kembali ke tempat semula daripada menempati lokasi bantuan. Padahal lokasi bantuan jauh lebih baik daripada lokasi semula yang mereka tinggali. Dengan penelitian ini penulis berharap akan menambah wawasan mengenai pembangunan pasca gempa dalam studi Antropologi Pembangunan, serta memberi pandangan mengenai pembangunan terhadap masyarakat.