KEKUASAAN DAN KEPENTINGAN INTERNAL LEMBAGA: KAJIAN ARENA PRODUKSI KULTURAL BOURDIEU (Studi Kasus Penerbit Bandar Publishing di Kota Banda Aceh)

Abstract

Tulisan ini membahas bagaimana arena ‘kekuasaan’ pada penerbit Bandar Publishing dan bagaimana kontestasi antara kepentingan kultural dan kepentingan bisnis yang berlangsung di dalam penerbit Bandar Publishing itu sendiri. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif yang mengkaji fenomena-fenomena atau isu-isu sosial berdasarkan fakta empiris dengan menggunakan perspektif subjek (peneliti). Dalam penelitian ini, peneliti meneliti sebuah lembaga yaitu penerbit Bandar Publishing. Pengumpulan data dilakukan penulis dengan menggunakan dua cara yaitu: penelitian kepustakaan (library research) dan wawancara. Dari penelitian ini menghasilkan bahwa kekuasaan sebuah arena tergantung bagaimana agen di dalamnya dalam menentukan kriteria khusus (special characterictic) terhadap arena tersebut untuk membedakannya dengan arena-arena lain agar terlihat ekslusif di mata masyarakat. Penerbit tidak dapat menganggu gugat penetapan tema yang sudah diberlakukan Bandar sejak mereka berdiri. Penulis hanya dapat menulis dan mengirimkan naskah dengan gagasan utama tentang Aceh, mereka tunduk dan patuh terhadap ketentuan yang berlaku, dalam artian penulis tunduk dibawah kekuasaan penerbit. Setiap perusahaan juga memiliki kepentingan masing-masing dalam mendirikan sebuah usaha. Dalam hal ini, Bandar Publishing sebagai penerbit independen yang diinisiasikan oleh beberapa mahasiswa dan dosen, memiliki keinginan untuk menjaga sejarah-sejarah dan kultur-kultur Aceh dengan mencetak buku-buku bertemakan Aceh.