`ARUDL, QAFIYAH, DAN PESAN MORAL PADA PUISI- PUISI AL-`AINIYYAH DALAM ANTOLOGI QAIS BIN DZARIH

Abstract

Penyair menggunakan puisi sebagai sarana untuk mengungkapkan ide, imajinasi, dan keadaan yang sedang dialami. Dalam masyarakat Arab, puisi dikenal sebagai syair. Syair Arab memiliki aturan- aturan tersendiri tentang ritme (wazan) dan rima (qafiyah). Aturan- aturan tersebut kemudian dipelajari dalam suatu ilmu yaitu ilmu`arudl dan ilmu qawafi. Sebuah karya sastra pun tak lepas dari adanya pesan yang terkandung didalamnya baik secara tersirat maupun tersurat. Pesan tersebut dinamakan amanat.Objek yang digunakan dalam penelitian ini yaitu qashaid al-`ainiyyah dalam diwan Qais bin Dzarih. Terdiri dari sembilan judul puisi dan 110 bait. Namun yang dijadikan sampel penelitian hanya 55 bait. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui vareasi `arudl dan dlarab, untuk mengetahui qafiyah, serta untuk mengetahui pesan moral yang terkandung pada qashaid al-`ainiyyah dalam diwan Qais bin Dzarih.Hasil penelitian pada qashaid al-`ainiyyah dalam diwan Qais bin Dzarih yaitu: qashidah ini menggunakan bahar thawil, bahar wafir, dan bahar khafif. Taf`ilah `arudl dan dlarabnya ada yang terkena zihaf makhbun, zihaf maqbudl, dan `illat mahdzuf. Adapun bentuk qafiyahnya yaitu qafiyah muthlaqah. Kata qafiyahnya terdiri dari setengah kata dan satu kata. Huruf qafiyahnya yaitu rawi huruf `ain, washal, ridif, ta’sis, dan dakhil. Harakat qafiyahnya yaitu majra, hadzwu, isyba’ dan rass. Nama qafiyahnya yaitu mutawatir, dan mutadarak. ‘Uyub qafiyah yang ditemukan yaitu sinad hadzwu, terletak pada qashidah pertama. Amanat yang terkandung didalamnya yaitu berkorban untuk kebaikan.