Studi Awal Atribusi dan Emosi Malu pada Remaja: Analisis Survey Kualitatif
Abstract
Abstract Shame is one of the functions of behavioral control in individuals. Since childhood, a child has been introduced to social norms and morality and the consequences of his violations. However, the consequences of violating norms and morals show two different results, namely: shame and guilt. Research on shame in the individualistic culture places more emphasis on the aspect of self-awareness, while the interdependent collective culture places more emphasis on the public aspect. This study used a qualitative survey approach involving 54 junior high school students (male=35; female=19), (M = 19.22, SD = 3.45) in Banyumas District, Central Java. By using thematic analysis in qualitative survey method, the findings showed that the route of embarrassed emotional attribution subjects confirmed the internal and external attribution routes. The internal attribution route is characterized by the process of feeling guilty of an embarrassing event while the external route is characterized by a publicly known aspect. Keywords: shame, guilt, attribution  AbstrakRasa malu adalah salah satu fungsi kontrol perilaku pada individu. Sejak kecil, seorang anak telah diperkenalkan dengan norma-norma sosial dan moralitas dan konsekuensi dari pelanggarannya. Namun, konsekuensi dari pelanggaran norma dan moral menunjukkan dua hasil yang berbeda, yaitu: rasa malu dan rasa bersalah. Penelitian tentang rasa malu dalam budaya individualistis lebih menekankan pada aspek kesadaran diri, sedangkan budaya kolektif yang saling bergantung lebih menekankan pada aspek publik. Penelitian ini menggunakan pendekatan survei kualitatif yang melibatkan 54 siswa SMP X (laki-laki=35; perempuan=19), (M = 19.22, SD = 3.45) di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Dengan menggunakan analisis tematik dalam metode survei kualitatif, temuan menunjukkan bahwa rute subjek atribusi emosional yang malu mengkonfirmasi rute atribusi internal dan eksternal. Rute atribusi internal ditandai mayoritas oleh proses pelanggaran etika dan sebagian kecil oleh perasaan bersalah atas peristiwa yang memalukan, sedangkan rute eksternal ditandai dengan aspek yang diketahui secara publik. Kata kunci: rasa malu, rasa bersalah, atribusi