Faktor yang menjadi hambatan untuk mencari bantuan psikologis formal di kalangan mahasiswa

Abstract

Abstract In spite of the fact that mental health problems are increasingly prevalent among college students, they are often disinclination to seek help from formal psychological services. There is a lack of empirical studies focusing specifically on college students’ barriers to seeking psychological help in Indonesia. This study aims to identify the factors that prevent college students from seeking psychological help at formal psychology service providers. Participants in this study were 205 college students who were obtained using purposive sampling techniques. College students are given a Willingness to Seek Professional Counseling scale at Outside the University (WSPCO) to identify factors that prevent them from seeking psychological help. Data were analyzed using descriptive statistics. The results of this study showed that there were three main factors that make students reluctant to seek psychological help from providers such as the students who do not know which counseling services are good, students have family or friends who can help, and students feel that the problem is still not serious. By knowing these barriers, formal psychological services need to add information about the services, especially the place, forms of services, and professional that capable of mental health problems to meet the public’s understanding of formal psychological services. Keywords: Barriers to seek psychological help; College student; Indonesia; Mental health; Psychological help-seeking. AbstrakTerlepas dari kenyataan bahwa masalah kesehatan mental semakin banyak terjadi di kalangan mahasiswa, mahasiswa sering enggan mencari bantuan psikologis pada penyedia layanan psikologi formal. Studi empiris yang berfokus pada hambatan mahasiswa untuk mencari bantuan psikologis di Indonesia masih jarang. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menghambat mahasiswa untuk mencari bantuan psikologis pada penyedia layanan psikologi formal. Partisipan pada penelitian ini adalah 205 mahasiswa yang didapatkan melalui teknik purposive sampling. Mahasiswa diberikan skala Willingness to Seek Professional Counseling Outside the University (WSPCO) untuk mengidentifikasi faktor yang menghambat mahasiswa mencari bantuan psikologis pada penyedia layanan psikologi formal. Data yang telah didapat lalu dianalisis menggunakan statistika deskriptif. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan bahwa tiga faktor utama yang membuat mahasiswa enggan untuk mencari bantuan psikologis pada penyedia layanan psikologis formal adalah mahasiswa tidak tahu mana layanan konseling yang baik, mahasiswa memiliki keluarga atau teman yang dapat menolong, dan mahasiswa merasa selama ini masalah masih kurang serius. Dengan mengetahui faktor penghambat ini maka layanan psikologis formal perlu menambah informasi mengenai layanan khususnya tempat layanan, bentuk layanan, dan tenaga ahli yang dapat menangani masalah kesehatan mental untuk memenuhi pemahaman masyarakat atas bantuan layanan psikologis formal. Kata kunci: Bantuan psikologis; Hambatan dalam mencari bantuan psikologis; Indonesia; Kesehatan mental; Mahasiswa.