Profiling bakat menggunakan Employee Aptitude Survey (EAS): Dapatkah menjadi prediktor Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)?

Abstract

AbstractGrade Point Average (GPA) the cumulative value achieved by a university student, is one of the criteria in job selection. However, not all students get the minimum GPA threshold required. Aptitude is a factor that may predict the GPA. The aim of this study is to examine aptitude as a predictor of GPA in university students. The hypothesis is aptitudes in the Employee Aptitude Survey (EAS) are able to predict students’ Grade Point Average (GPA). The research participants were 380 university students chosen by incidental sampling. The EAS was used to measure aptitude, with the reliability of each subtest that was adequate and met the validity index based on confirmatory analysis. GPA was known from a self-report questionnaire. The analysis was performed using Kendall's Tau statistical analysis technique. In general, speed and visual accuracy aptitude is the only aptitude measured with EAS that is unable to predict GPA. There were different aptitude profiles between students majoring in natural and social sciences. Based on the results, nine subtests in the EAS that significantly predict GPA may be used in selecting new students in the university.Keywords: Employee Aptitude Survey (EAS); GPA; university student. AbstrakIndeks Prestasi Komulatif (IPK) yang merupakan nilai kumulatif yang dicapai oleh setiap mahasiswa di Perguruan Tinggi, sampai dengan saat ini masih menjadi salah satu kriteria dalam seleksi pekerjaan. Namun tidak semua mahasiswa memperoleh IPK sesuai dengan batas minimal yang dipersyaratkan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji bakat-bakat sebagai prediktor IPK pada mahasiswa. Hipotesis penelitian adalah bakat-bakat yang ada dalam Employee Aptitude Survey (EAS) mampu memprediksi Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswa. Partisipan penelitian adalah 380 mahasiswa yang dipilih dengan insidental sampling. Alat ukur yang digunakan untuk adalah EAS, dengan reliabilitas tiap subtes yang memadai serta memenuhi indeks validitas berdasar analisis faktor konfirmatori. Data IPK diperoleh dari self report questionaire. Analisis dilakukan dengan menggunakan teknik analisis statistik Kendall’s Tau. Secara umum, aspek kecepatan dan ketelitian visual menjadi satu-satunya aspek dalam EAS yang tidak mampu berperan sebagai prediktor IPK. Terdapat perbedaan profil bakat pada mahasiswa eksakta dan non eksakta. Berdasarkan hasil penelitian, sembilan subtes dalam EAS yang mampu memprediksikan IPK secara signifikan dapat digunakan sebagai alat seleksi mahasiswa baru.Kata kunci: Employee Aptitude Survey (EAS); IPK; mahasiswa