KETIKA KESAKRALAN SITUS PURBAKALA MULAI PUDAR (Studi Antropologi Budaya Terhadap Keberadaan Arca Antromorfis Bagi Masyarakat Pakpak Desa Mahala Kecamatan Tinada Kabupaten Pakpak Bharat Sumatera Utara)
Abstract
Artikel ini melihat Kesakralan Situs Purbakala yang Mulai Pudar, Studi Antropologi Budaya Terhadap Keberadaan Mejan di Desa Mahala Kecamatan Tinada Kabupaten Pakpak Bharat Sumatera Utara. Mejan adalah istilah yang menyatakan patung batu dalam bahasa Pakpak yang berbentuk manusia sedang menunggang gajah atau kuda pada umumnya digunakan sebagai objek berhala dan merupakan simbol kepahlawanan dan benteng pertahanan bagi masyarakat Pakpak. Menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan analisis deskriptif, data yang digunakan seperti, observasi, wawancara. Observasi dilakukan untuk melihat situs purbakala dan aktivitas masyarakat di Desa Mahala. Tehnik analisis data dalam penelitian ini adalah teknik analisis interaktif dengan tahapan dimulai dari pemilihan masalah, pengumpulan data, menganalisis data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkaan bahwa ada beberapa hal yang menyebabakan terjadinya pergeseran pemahaman masyarakat terhadap situs purbakala seperti mejan saat ini. Pertama, masyarakat telah menyakini agama-agama besar yang telah diakui oleh Negara sehingga kepercayaan terhadap mejan hilang. Kedua, masyarakat telah memahami peraturan hokum yang berlaku di masyarakat. Ketiga, memudarnya pemahaman masyarakat terhadap mejan terkiks oleh kemajuan zaman yang semakin tahun semakin modern. Seiring berjalannya waktu dan kemajuan zaman fungsi mejan mulai berubah, mejan hanya menjadi benda-benda peninggalan yang bersejarah bagi masyarakat.